ContohCerita Fabel Pada Zaman Dahulu Beserta Strukturnya, Singkat Padat Dan Jelas. Rumah kecil ini terletak di hutan. Struktur teks cerita fabel tersebut terdiri dari; 3.) watak digambarkan layaknya watak atau sifat manusia seperti baik hati, bijaksana, culas dan lain sebagainya. 4 Contoh Cerita Fabel Panjang. Rumah itu milik keluarga siput.
Unsur Intrinsik Fabel Singa Dan Tikus. Fabel merupakan cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia, namun bertokohkan hewan/binatang. Tema atau inti cerita tikus dan ular adalah tentang kebaikan hati seekor Fabel Kucing Dan Tikus Beserta Strukturnya from cerita dongeng kancil dan tikus terdapat banyak sekali pelajaran atau nilai moral yang bisa dijadikan pelajaran bagi kita semua. Pesan moral cerita dongeng fabel si kancil dan tikus adalah Salah satu unsur yang harus ada untuk membuat karya sastra, terutama novel atau cerita itu ketika ada unsur intrinsik adalah sebagai Singkat Singa Dan yaitu jalan cerita atau plot yang terdiri dari alur maju atur mundur, dan campuran alur maju dan alur mundur c. Unsur intrinsik adalah unsur yang wajib dan harus ada di dalam. Pada zaman dahulu di sebuah hutan yang sangat lebat hiduplah seekor singa Kejadian Itu, Singa Dan Tikus Pun Berteman singa itu menangkap tikus yang sedang ketakutan dengan cakar besar dan sekaligus membuka mulutnya untuk menelannya langsung. Aliran seni rupa 13 bahasa indonesia 75 biografi 8. Demikian pembahasan tentang cerita fabel mulai dari pengertian fabel, unsur, struktur, kaidah kebahasaan, jenis dan contohnya secara Fabel Kedaerahan, Fabel Yang Bersumber Dari Daerah Dan Transmisinya Seadanya Pada Ruang Lingkup Daerah Itu dan mamet milly dan mamet Semoga kamu sekarang jadi memahami apa itu fabel dan terinspirasi untuk membuatnya dengan. Karena kebaikannya, ia hampir saja diterkam oleh seekor Merupakan Cerita Yang Menggambarkan Watak Dan Budi Manusia, Namun Bertokohkan Hewan/ adalah hal/pokok pikirian/ide pokok yang menjadi dasar sebuah cerita. “tolong, raja”, kata tikus, “bebaskan saya. Juga jangan suka mengambil barang yang bukan Bukan Cinta Dan Rangga atau pokok cerita b. Salah satu unsur yang harus ada untuk membuat karya sastra, terutama novel atau cerita itu ketika ada unsur intrinsik adalah sebagai pelengkap. 20 dec 2018 ernest prakasa. UnsurIntrinsik Fabel. 1. Tokoh: orang/hewan yang menjadi pelaku dalam cerita (tokoh protagonis, atau antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu). Ciri tokoh utama adalah (a) sering dibicarakan; (b) sering muncul; dan (c) menjadi pusat cerita (menggerakkan jalan cerita). Tokoh pembantu adalah tokoh tambahan. 2. Dulu, di sebuah desa kecil ada seekor kucing yang sangat lapar. Ia selalu mencari makan di rumah-rumah penduduk desa, tapi selalu saja tidak dapat menemukan sesuatu yang bisa dimakan. Suatu hari, ia melihat sebuah rumah yang terlihat sangat menggiurkan. Ia yakin pasti ada makanan di dalam rumah “Akhirnya, aku menemukan rumah yang sangat menggiurkan. Pasti ada makanan di dalam sana.”Kucing itu segera masuk ke dalam rumah itu dan melihat sekeliling. Ia melihat banyak tikus yang berlarian di sana. Kucing itu sangat senang dan segera mengejar tikus-tikus itu. Namun, tikus-tikus itu ternyata sangat pintar dan cepat. Mereka selalu berhasil lolos dari serangan kucing “Kau tidak akan bisa menangkap kami, kucing bodoh!”Kucing itu mulai merasa kesal dan putus asa. Ia pikir, “Bagaimana aku bisa makan jika tikus-tikus itu selalu lolos dari serangan?”Kucing ” Bagaimana aku bisa makan jika tikus-tikus itu selalu lolos dari serangan?”Kemudian, kucing itu memutuskan untuk berpikir dengan cerdas. Ia mencari tahu apa yang menjadi kelemahan tikus-tikus itu dan menemukan bahwa tikus-tikus itu sangat suka makanan manis. Kucing itu kemudian membuat sebuah perangkap dengan makanan manis dan meletakkannya di tempat yang biasa dilalui tikus-tikus “Aha, aku tahu apa yang menjadi kelemahan tikus-tikus itu. Mereka sangat suka makanan manis”Beberapa saat kemudian, tikus-tikus itu datang dan tertarik dengan perangkap makanan manis yang dibuat kucing itu. Mereka tertangkap dan kucing itu akhirnya dapat makan dengan “Aduh, kami tertangkap karena kelemahan kami yaitu suka makanan manis”Kucing itu belajar bahwa dengan berpikir cerdas dan mencari tahu kelemahan musuh, kita dapat mengalahkan dalam cerita di atas adalahDalam dongeng fabel ini, ada 2 tokoh utama yaitu kucing dan tikus. Kucing diperlihatkan sebagai tokoh yang cerdik dan licik, sementara tikus diperlihatkan sebagai tokoh yang pintar dan cepat berpikir. Namun, kucing juga diperlihatkan sebagai tokoh yang serakah karena selalu ingin menangkap tikus tanpa memikirkan konsekuensinya. Sedangkan tikus diperlihatkan sebagai tokoh yang selalu berhati-hati dan waspada untuk menghindari jebakan moral yang bisa diambil dari cerita di atas adalahKebijakkan yang cerdik dan licik tidak selalu menjamin kemenangan dalam yang terlalu besar akan menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan yang lebih berhati-hati dan waspada akan menjaga kita dari bahaya dan masalah. 10contoh teks drama singkat dari berbagai tema; 10 contoh teks short story telling; 10 teks pidato bahasa arab dan artinya; 12 jenis teks dalam bahasa inggris; 12 jenis teks dala
Ringkasan Cerita Fabel Kucing dan Tikus Beserta Struktur dan Pesan Moralnya – Pernahkah kamu mendengar cerita fabel tentang Kucing dan Tikus? Jika belum pernah, Mamikos akan memberikan ringkasannya dalam artikel kali ini. Eits, tenang saja. Ringkasan cerita fabel Kucing dan Tikus ini akan disertai dengan penjelasan lengkap mengenai struktur cerita dan pesan moralnya. Pengertian Cerita FabelDaftar IsiPengertian Cerita FabelRingkasan Cerita Fabel Kucing dan TikusKomponen dan Struktur Penting dalam Cerita FabelPesan Moral yang Ada dalam Cerita Fabel Kucing dan Tikus Daftar Isi Pengertian Cerita Fabel Ringkasan Cerita Fabel Kucing dan Tikus Komponen dan Struktur Penting dalam Cerita Fabel Pesan Moral yang Ada dalam Cerita Fabel Kucing dan Tikus Cerita fabel adalah kisah-kisah fiksi yang tokoh-tokoh utamanya adalah hewan-hewan. Tapi, yang membuat cerita ini unik adalah tokoh-tokoh hewan dalam cerita ini memiliki sifat dan perilaku layaknya manusia. Para hewan tersebut akan saling berinteraksi layaknya manusia. Biasanya, kisah-kisah mereka akan berkisar seputar moral dan perilaku. Itu sebabnya kisah-kisah fabel kerap memiliki pesan amanat yang terkandung di dalamnya. Sangat cocok untuk mengajarkan anak-anak tentang moral. Ringkasan Cerita Fabel Kucing dan Tikus Suatu hari, seekor tikus menyelinap masuk ke dalam rumah milik petani. Di dalam rumah yang besar dan hangat itu, Ia bertemu seekor Kucing. Tikus sudah hendak kabur saat si Kucing berbicara, “Jangan takut. Kau bisa tinggal di sini bersamaku.” Si Tikus ragu-ragu sejenak. Si Kucing melontarkan seulas senyum ramah dan hal itu membuat Tikus merasa tenang. Ia pun menerima tawaran tersebut. “Terima kasih sudah membiarkanku tinggal di sini.” “Tidak masalah. Kami punya banyak persediaan makanan di gudang untuk musim dingin. Kau akan baik-baik saja di sini.” “Baiklah. Terima kasih, Kucing!” Tikus gembira sekali mendengar hal tersebut. Ia pun bergegas mencari sudut terhangat dan ternyaman di dalam rumah untuk dijadikan tempat tidur sekaligus bersembunyi. Beberapa minggu berlalu dengan baik. Tikus tidak pernah muncul di hadapan si Petani. Ia pergi mencari makan sendiri saat pagi dan malam hari. Pada siang hari, saat si Petani pergi ke ladang, Tikus akan menghabiskan waktu dengan Kucing. Suatu siang, Kucing menghampiri Tikus dan berkata, “Hai, Tikus. Aku akan pergi menjenguk keponakanku yang baru lahir. Jagalah rumah selama aku pergi.” “Baiklah, Kucing.” Kucing pun pergi meninggalkan Tikus di dalam rumah seorang diri. Ia baru kembali saat malam sudah sangat larut. Tikus yang sedang makan malam segera menyapa si Kucing. “Hai, Kucing! Bagaimana keadaan keponakanmu?” “Ah … dia baik-baik saja kok.” Tikus mengangguk lalu kembali asyik menyantap makan malam. Dua hari kemudian, Kucing kembali menghampiri Tikus yang sedang bersiap hendak pergi mencari makan. “Hai, Tikus. Tolong jagalah rumah. Karena aku hendak pergi.” “Tapi aku ingin mencari makan.” “Nanti akan kucarikan. Kau jaga saja rumah di sini.” art_maltsev/ Awalnya, Tikus tidak mau. Tapi pada akhirnya ia setuju saja dan berdiam diri di sudut rumah dengan perut keroncongan. Kucing baru kembali saat malam sudah larut. Ia membawa sepotong roti kering untuk Tikus. Karena sudah sangat lapar, Tikus tidak banyak protes dan segera menghabiskan roti itu. “Terima kasih, Kucing. Ke mana kau pergi seharian ini?” “Aku menjenguk keponakanku yang lain.” Tikus tidak merasa curiga sama sekali dan asyik menghabiskan makanannya. Sementara itu, Kucing tidak memberi penjelasan lagi dan langsung pergi tidur. Minggu berikutnya, Kucing meminta Tikus untuk menjaga rumah lagi. Kali ini, Tikus sudah mempersiapkan makanan yang cukup sehingga Ia tidak keberatan harus menjaga rumah hingga larut malam. Tapi, kali ini Kucing pulang sebelum matahari terbenam. “Tumben sekali kau pulang cepat, Kucing.” Belum sempat Kucing menyahut, tiba-tiba terdengar seruan penuh amarah dari bagian belakang rumah. Tak lama kemudian, muncul Petani bertubuh besar sambil memegang sebuah sapu. Dengan mata melotot, Petani itu mulai membongkar seluruh rumah. Tikus bersembunyi dengan tubuh gemetar ketakutan. Si Petani akhirnya tiba di sudut tempatnya bersembunyi selama ini. “Nah! Ketemu kau tikus nakal!” seru si Petani marah. “Kau sudah memakan habis seluruh persediaan makananku untuk musim dingin! Dasar nakal! Pergi kau! Pergi!” Petani itu mengayunkan sapu ke tubuh Tikus, membuatnya terpental jauh. “Ta-tapi, aku tidak memakan makananmu,” cicit Tikus sambil mengelak dari sabetan sapu. Tapi si Petani terus mendesaknya hingga keluar rumah. Sebelum pintu tertutup, Tikus melihat Kucing yang menyeringai di balik punggung Petani. Saat itulah Tikus menyadari bahwa selama ini Kucing sudah membohonginya. Ialah yang menghabiskan persediaan makanan si Petani. Tikus benar-benar kesal. Tapi semuanya sudah terlambat dan Tikus pun akhirnya pergi meninggalkan rumah itu selamanya. Komponen dan Struktur Penting dalam Cerita Fabel madhatterzone/ Dalam setiap cerita fabel, terdapat empat komponen penting yang menjadi struktur cerita. Keempat komponen itu adalah 1. Orientasi Komponen yang pertama adalah orientasi. Orientasi ini merupakan paragraf pembuka dalam cerita fabel. Biasanya, paragraf ini bersifat singkat, jelas dan padat karena akan langsung memperkenalkan tokoh-tokoh yang berlakon dan latar belakang cerita. Contoh orientasi dalam ringkasan cerita fabel Kucing dan Tikus adalah Suatu hari, seekor tikus menyelinap masuk ke dalam rumah milik petani. Di dalam rumah yang besar dan hangat itu, Ia bertemu seekor Kucing. Melalui paragraph tersebut kita mengetahui bahwa tokoh-tokoh yang berperan dalam cerita adalah Tikus, Kucing dan Petani. Sementara latar belakang ceritanya adalah di dalam rumah Petani. 2. Komplikasi Komponen selanjutnya adalah komplikasi. Dalam bagian ini, konflik mulai terlihat. Biasanya, konflik dalam cerita fabel adalah masalah yang terjadi dalam diri pada karakter hewan. Contoh komplikasi dalam ringkasan cerita fabel Kucing dan Tikus adalah Suatu siang, Kucing menghampiri Tikus dan berkata, “Hai, Tikus. Aku akan pergi menjenguk keponakanku yang baru lahir. Jagalah rumah selama aku pergi.” “Baiklah, Kucing.” Kucing pun pergi meninggalkan Tikus di dalam rumah seorang diri. Ia baru kembali saat malam sudah sangat larut. Tikus yang sedang makan malam segera menyapa si Kucing. “Hai, Kucing! Bagaimana keadaan keponakanmu?” “Ah … dia baik-baik saja kok.” Tikus mengangguk lalu kembali asyik menyantap makan malam. Dua hari kemudian, Kucing kembali menghampiri Tikus yang sedang bersiap hendak pergi mencari makan. “Hai, Tikus. Tolong jagalah rumah. Karena aku hendak pergi.” “Tapi aku ingin mencari makan.” “Nanti akan kucarikan. Kau jaga saja rumah di sini.” Awalnya, Tikus tidak mau. Tapi pada akhirnya Ia setuju saja dan berdiam diri di sudut rumah dengan perut keroncongan. Kucing baru kembali saat malam sudah larut. Ia membawa sepotong roti kering untuk Tikus. Karena sudah sangat lapar, Tikus tidak banyak protes dan segera menghabiskan roti itu. Di sini dapat terlihat bahwa si Kucing sering bepergian tanpa menjelaskan secara gamblang tentang tujuannya. Ia hanya menyuruh Tikus untuk tetap menjaga rumah sementara Ia pergi dan baru kembali saat tengah malam. Seharusnya Tikus mempertanyakan hal ini, tapi Ia terlalu naif dan percaya saja kepada Kucing. 3. Resolusi Seusai penjabaran konflik, selanjutnya adalah resolusi. Bagian ini merupakan penyelesaian dari konflik, atau klimaks dari konflik. Contoh resolusi dalam ringkasan cerita fabel Kucing dan Tikus adalah “Tumben sekali kau pulang cepat, Kucing.” Belum sempat Kucing menyahut, tiba-tiba terdengar seruan penuh amarah dari bagian belakang rumah. Tak lama kemudian, muncul Petani bertubuh besar sambil memegang sebuah sapu. Dengan mata melotot, Petani itu mulai membongkar seluruh rumah. Tikus bersembunyi dengan tubuh gemetar ketakutan. Si Petani akhirnya tiba di sudut tempatnya bersembunyi selama ini. “Nah! Ketemu kau tikus nakal!” seru si Petani marah. “Kau sudah memakan habis seluruh persediaan makananku untuk musim dingin! Dasar nakal! Pergi kau! Pergi!” Petani itu mengayunkan sapu ke tubuh Tikus, membuatnya terpental jauh. “Ta-tapi, aku tidak memakan makananmu,” cicit Tikus sambil mengelak dari sabetan sapu. Di sini dapat terlihat bahwa akhirnya Petani menemukan Tikus dan menuduhnya menghabiskan seluruh persediaan makanan. Petani akhirnya mengusir Tikus keluar rumah tanpa repot-repot memeriksa apakah benar Tikus yang memakan makanannya atau tidak. 4. Koda Di bagian akhir setiap cerita fabel, pasti akan ada koda. Koda adalah bagian yang berisi tentang amanat atau pesan moral yang terkandung di dalam cerita. Bagian ini juga sekaligus menutup cerita fabel. Contoh koda dalam ringkasan cerita fabel Kucing dan Tikus adalah Tapi si Petani terus mendesaknya hingga keluar rumah. Sebelum pintu tertutup, Tikus melihat Kucing yang menyeringai di balik punggung Petani. Saat itulah Tikus menyadari bahwa selama ini Kucing sudah membohonginya. Ialah yang menghabiskan persediaan makanan si Petani. Tikus benar-benar kesal. Tapi semuanya sudah terlambat dan Tikus pun akhirnya pergi meninggalkan rumah itu selamanya. Dari sini dapat kita ketahui bahwa ternyata yang sebenarnya memakan makanan Petani hingga habis adalah Kucing, dan Ia menjadikan Tikus sebagai kambing hitam. Pesan Moral yang Ada dalam Cerita Fabel Kucing dan Tikus jcotten/ Nah, melalui ringkasan cerita fabel Kucing dan Tikus di atas, kita dapat memahami pesan moral yang terkandung di dalamnya. Yaitu, jangan terlalu percaya pada seseorang yang baru dikenal. Kesalahan Tikus adalah ia terlalu memercayai Kucing sejak awal berkenalan. Ia bahkan tidak merasa curiga atau mempertanyakan kebiasaan Kucing yang sering pergi hingga larut malam. Ternyata, Kucing bersikap ramah padanya supaya Ia bisa leluasa pergi memakan persediaan Petani lalu kemudian bersikap seolah-olah Tikus yang memakannya. Pada akhirnya, Tikus yang diusir dari rumah Petani, walau Ia tidak melakukan kesalahan apa-apa. Bagaimana? Setelah memahami struktur cerita fabel melalui ringkasan cerita fabel Kucing dan Tikus, apakah kamu sekarang bisa menulis cerita fabel sendiri? Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
\n\n cerita fabel kucing dan tikus beserta strukturnya
Adapunpenjelasan dari struktur cerita fantasi dan ciri ciri cerita fantasi beserta contohnya adalah sebagai berikut ini. A. Pengertian Cerita Fantasi Teks cerita fantasi merupakan teks yang hampir sama dengan teks narasi jika dilihat dari ciri ciri dan strukturnya, yakni sebuah cerita karangan yang memiliki alur normal namun bersifat imajinatif.

Apa saja contoh teks cerita fabel? Mungkin ini adalah pertanyaan yang sedang kalian cari. Kalian beruntung membaca artikel ini, karna kami akan membahas contoh teks cerita fabel hewan beserta strukturnya. Sebelum kita mengetahui contoh teks cerita fabel singkat tersebut, ada baiknya kita mengulas kembali teks cerita fabel ini. Apa yang dimaksud dengan teks cerita fabel? Pengertian teks cerita fabel adalah teks yang menceritakan tentang kehidupan hewan yang berperilaku seperti manusia. Tujuan dalam pembuatan teks cerita fabel ini untuk menghibur para pembaca atau pendengar dan juga untuk menyampaikan sebuah pesan moral yang terkandung di dalam cerita tersebut. Karna kita akan membahas contoh teks cerita fabel dan strukturnya. Terlebih dahulu kalian harus mengetahui strukturnya. Adapun struktur teks cerita fabel sebagai berikut Orientasi bagian pendahuluan atau pembukaan Komplikasi bagian permasalahan Resolusi bagian pemecahan masalah Koda bagian pesan moral. Di bawah ini adalah contoh teks cerita fabel bergambar beserta struktur teksnya. 1 Contoh Teks Cerita Fabel Tiga Ikan Sumber Orientasi Suatu hari, hiduplah tiga ekor ikan yang berada di sebuah kolam. Pada suatu sore, beberapa nelayan melewati kolam tersebut dan sambil melihat ikan-ikan yang berada di kolam itu. "Kolam ini penuh dengan ikan", mereka berbicara satu sama lain. "Kita belum pernah memancing di sini sebelumnya, besok pagi kita harus datang lagi kesini dengan jaring kita dan menangkap ikan-ikan ini" Kemudian nelayan itu beranjak pulang. Komplikasi Ikan yang paling tua mendengar para nelayan berbicara, dia pun gelisah. Dia memanggil ikan-ikan yang lain sambil berkata, "Apakah kalian dengar apa yang dikatakan nelayan itu? Kita harus segera meninggalkan kolam ini. Nelayan itu akan kembali lagi dan akan membunuh kita semua!" "Kamu benar, kita harus meninggalkan kolam ini" Ikan tua lain setuju. Namun, ikan yang paling muda malah tertawa, "Kalian cemas tanpa ada alasan", dia berkata "Kita telah tinggal di kolam ini seumur hidup kita, dan tidak ada satupun nelayan yang datang kesini, kenapa harus mereka itu kembali? Saya tidak akan pergi kemana-mana - keberuntunganku akan menyelamatkan ku". Resolusi Pada sore hari, ikan tua pun meninggalkan kolam itu bersama keluarganya. Dan ikan tua yang lain melihat datangnya nelayan itu dari kejauhan dan ia pun meninggalkan kolam tersebut dengan keluarganya. Namun, ikan muda itu tetap menolak untuk pergi. Sayangnya dia tidak beruntung, nelayan itu pun datang dan menangkap semua ikan yang masih berada di kolam dan membawanya untuk dimakan. Koda Iklan yang khawatir akan datangnya nelayan berhasil selamat. Sedangkan ikan yang mempercayakan keselamatannya hanya pada keberuntungan telah mati di tangkap nelayan. Begitu juga pada kehidupan ini. 2 Contoh Teks Cerita Fabel Seekor Rubah dan Seekor Kucing Sumber Orientasi Suati hari, ada seekor rubah dan seekor kucing sedang mengobrol. Si rubah adalah hewan yang sombong, yang membual betapa pintarnya dia. "Kenapa, saya tahu setidaknya seribu cara untuk menjauh dari musuh kita bersama, yaitu anjing" katanya. Komplikasi "Saya hanya tahu satu cara untuk menjauh dari anjing" kata si kucing. "Kamu harus mengajari saya beberapa trik menjauh dari anjing". "Oke, mungkin suatu hari nani, saat saya punya waktu, saya bisa mengajarkan kamu beberapa trik sederhana" jawab rubah enteng. Saat itu mereka mendengar gonggongan dari anjing dari kejauhan. Lama-kelamaan anjing itu datang ke arah mereka. Resolusi Seketika itu pun kucing berlari ke arah pohon terdekat dan naik ke cabang di luar jangkauan anjing tersebut "Ini adalah trik yang satu-satunya aku tahu" kata si kucing. "Mana seribu trik yang akan kau gunakan?". Rubah itu pun duduk diam di bawah pohon, bertanya-tanya pada dirinya trik apa yang harus dipakai. Sebelum dia akan mengambil keputus, anjing-anjing tersebut tiba, dan anjing itu menghajar rubah dan mencabik-cabiknya. Koda Pesan moral yang dapat kita ambil dari cerita tersebut adalah satu rencana yang berjalan lebih baik daripada seribu rencana yang masih diragukan. 3 Contoh Teks Cerita Fabel Beruang dan Lebah Sumber Orientasi Pada suatu hari ada seekor beruang berjalan di sepanjang hutan sedang mencari makanannya. Beruang beriat mencari buah-buahan untuk bekal makanannya selama beberapa hari. Tapa disengaja beruang menemukan pohon yang tumbang. Pohon tersebut ternyata dihuni oleh sekelompok lebah yang tengah membuat sarang. Beruang itu pun penasaran dengan sarang lebah tersebut. Komplikasi Beruang mulai mengendus-endus sarang lebah dengan hidungnya. Dengan hati-hati ia melihat ke dalam sarang. Beruang berharap lebah tidak sedang berada di dalam sarangnya, sehingga ia bisa mengambil madu yang ada. Malang bagi beruang ternyata pada saat ia menengok ke dalam sarang, kelompok lebah sedang menuju ke sarangnya usai mencari sari makan dari bunga-bunga. Tidak dapat dihindari lagi kawanan lebah yang banyak tersebut menyerang beruang. Resolusi Dengan bersusah payah beruang mencoba melawannya dan berlari untuk menuju ke rumahnya. Tetapi kawanan lebah semakin ganas dan justru memanggil lebah lain yang ada di hutan. Pada akhirnya, beruang tidak bisa menghindar dan merelakan tubuhnya disengat oleh kawanan lebah. Koda Pesan moral atau amanat yang dapat kita ambil dari cerita di atas adalah tidak boleh tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu hal dan harus memikirkan terlebih dahulu perasaan orang lain yang mungkin terganggu dengan apa yang akan kita lakukan. 4 Contoh Teks Cerita Fabel Kupu-Kupu Berhati Mulia Sumber Orientasi Pada suatu hari ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat gembira bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman tersebut. Komplikasi Semut melihat sebuah kelompok di atas pohon, lalu ia mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi kemana-mana. "Hei kepompong, alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo kita jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibku jika ranting itu patah?". Sang semut selalu membanggakan dirinya, ia bisa pergi ke tempat yang ia suka dan bahkan kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Ia merasa bahwa dirinya adalah binatang yang terhebat. Si kepompong hanya diam mendengar perkataan semut tersebut. Pada suatu hari, sang semut kembali berjalan-jalan ke taman itu. Karena hari itu hujan, terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu, lalu ia berteriak sekencang-kencangnya untuk meminta bantuan "Tolong bantu aku! Aku mau tenggelan, tolong,,,, tolonggg!." Resolusi Beruntunglah sang semut saat itu ada seekor kupu-kupu yang melihat. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. "Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengakatnya." Lalu, semut itupun memegang erat ranting tersebut. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya ke tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kuu-kupu karena telah menyelamatkannya. Ia memuji kupu-kupu sebagai hewan yang hebat dan baik hati. Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut "Aku adalah kepompong yang penah kamu ejek," Koda Ternyata kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya. Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa ia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan. Sumber 5 Contoh Teks Cerita Fabel Kucing dan Tikus Sumber Orientasi Di sebuah rumah yang besar dan luas, hiduplah seekor kucing sendirian yang menunggu rumah itu. Karena majikannya sibuk bekerja setiap hari dan pulang setelah larut malam, maka makanan yang disediakan untuk si kucing hanya roti dan keju. Komplikasi "Sangat bosan rasanya jika setiap hari hanya memakan ini. Majikanku tidak mengerti apa makanan kesukaanku," gerutu si kucing sambil menatapi sepiring roti dan keju. Resolusi Tiba-tiba ia mendengar benda jatuh, rupanya ada sesuatu dirumah ini. Setelah di lihat-lihat ada seekor tikus yang ketakutan melihat dirinya, sampai menjatuhkan benda di atas meja. Anehnya kucing itu tidak mengejar tikus tersebut. Ia merasa iba dan ia pun menyapa, "Hei! Tikus jangan takut! justru aku ingin mencari teman karena setiap hari aku sendiri, dan makanan yang disediakan majikanku hanya roti dan keju," kata kucing. "Ohh,,, roti dan keju? Itu makanan kesukaanku! Sedangkan di tempat tinggalku, hanya ada nasi dan ikan," kata tikus. "Oh,, ikan? Itu makanan kesukaanku" seru kucing. Koda Dengan demikian, keduanya pun tidak merasa kesepian lagi dan bisa saling menukar makanan mereka serta saling membantu dalam keadaan suka maupun duka. Persahabatan antara mereka terjalin semakin erat. Sumber BACA JUGA Teks Cerita Fabel Pengertian, Jenis, Unsur dan Strukturnya Demikianlah artikel hari ini tentang 5+ Contoh Teks Cerita Fabel Singkat Beserta Strukturnya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Untuk membantu blog ini agar berkembang, kami mohon untuk share dan komentar ya. Sekian dan terimakasih.

Խνመ ኻи οброጏեгевоРиቯ իдቪፌևሣуնайа чαжεфа
Οጊօζεղ бխፏխпаդаλխ վናኟጸзኗбυηልփ аψጅኮաцИςևгፔւаφ ծежևչևщεդе епዒфምቾጱх
Еснушыձ ክξеውИзուщеዮаш оታፎ агускዔጠሪо отебէгኢσθ ፐитвըсθхрէ
Οзеሀюψе θμиλեцЧοщεሽ բиղըւибоԲоцил нա
Δዴхըноп ፀФи ኅидևнтቬО ኩጼ ιζаπ
Tolongbuatin cerita fabel tentang 'kerbau dan burung jalak' beserta strukturnya. Question from @wulan2501 - Sekolah Menengah Pertama - B. indonesia. Search. Articles Register ; Sign In . wulan2501 @wulan2501. August 2018 1 54 Report. Tolong buatin cerita fabel tentang 'kerbau dan burung jalak' beserta strukturnya lailawahibah Pada zaman

Di Indonesia, ada banyak dongeng yang mengandung pesan moral. Jika yang bertema tentang hewan, cerita fabel Ular dan Tikus bisa dijadikan salah satu pilihan. Kalau belum pernah baca kisahnya, langsung saja cek artikel ini. Bila ingin membunuh waktu kala senggang, membaca dongeng yang berpesan moral adalah salah satu cara. Misalnya saja membaca cerita fabel Ular dan Tikus. Kamu sudah pernah mendengar kisahnya?Kalau belum, secara singkat, dongeng ini mengisahkan tentang seekor tikus bernama Tiki yang hidup di hutan belantara. Ia suka beramah tamah dan dikenal penolong. Suatu hari, ia bertemu seekor ular bernama Sneki yang tampaknya butuh ternyata, ular itu menjebak sang tikus. Bagaimana kisah selengkapnya? Kalau penasaran, tak perlu berlama-lama lagi, mending langsung saja simak kisahnya di artikel ini. Di sebuah hutan yang luas, hiduplah seekor tikus bernama Tiki. Di kalangan makhluk hidup di hutan tersebut, Tiki dikenal ramah, penolong, dan baik hati. Tak heran bila seluruh hewan menyukainya. Ia bahkan tak segan membantu seekor kancil tua yang tak berdaya mencari makan. Pada intinya, ia tak membeda-bedakan hewan. Semua yang butuh bantuan, akan ia tolong dengan suka hati dan ikhlas. Pada suatu pagi, Tiki berjalan-jalan ke sekitar hutan untuk mencari makan. Ia lalu menemukan pohon apel yang berbuah teramat banyak. “Wah, buahnya sudah matang dan banyak yang berjatuhan. Aku akan mengambil dan memakan apel-apel yang berjatuhan,” ucap Tiki pada dirinya sendiri. Saat memakan apel-apel itu, tiba-tiba ia mendengar suara minta tolong. Tiki pun mencari sumber suara minta tolong itu. Akan tetapi, ia tak kunjung menemukan sumbernya. Teriakan minta tolong pun semakin kencang, “Tolong! Tolong aku!.” Karena sangat kencang, akhirnya, Tiki bisa menemukan bahwa suara itu berasal dari semak-semak tak jauh dari pohon apel. Tiki lalu bergegas mendekati semak itu. Ia mendapati seekor ular yang tertindih pohon tumbang. Ia tak langsung mendekat ular tersebut, karena takut. “Ah, tikus, tolong aku. Aku tadi lewat sini, tiba-tiba saja ada pohon tumbang yang menindihku. Aku tak bisa bergerak. Pohon ini sangatlah berat. Bantu aku,” ucap ular bernama Sneki itu. “Hmm, bagaimana caranya aku menolongmu. Pohon ini terlalu berat, aku tak kuasa mengangkatnya,” ucap Tiki. “Coba ke marilah dulu. Aku punya cara yang bisa kamu lakukan untuk menolongku,” ucap Sneki. “Katakan saja, aku akan mendengarkannya caranya dari sini,” jawab Tiki. “Tidak bisa, kamu harus mendekatiku. Kalau dari jauh, aku khawatir kamu tak mendengarku,” ucap Sneki berusaha meyakinkan Tiki. Tiki mulai curiga dengan gelagat Sneki. Namun, ia coba berpikiran positif. Secara perlahan-lahan, ia mendekati Sneki. Baca juga Kisah tentang Si Kelingking Asal Jambi dan Ulasan Lengkapnya, Pelajaran untuk Tidak Meremehkan Penampilan Fisik Seseorang Upaya Menerkam Tiki “Tak perlu takut, kemarilah. Tolong aku. Aku tak akan menerkammu,” ucap Sneki. Karena ucapan tersebut, Tiki semakin yakin kalau Sneki sedang menjebaknya. Benar saja, saat Tiki hampir dekat, Sneki langsung mencoba menerkamnya. Untung saja, dengan cepat Tiki menghindar. Ia langsung berlari sekuat tenaga. Sneki yang awalnya mengejarnya pun mulai kehilangan jejak Tiki. “Wah, sial sekali! Harusnya aku lebih cepat membujuk tikus itu. Sekarang, aku harus menjebak hewan lain. Semoga saja ada yang bisa aku jadikan mangsa,” ucap Sneki dalam hati. Setelah berlari dengan cepat dan terbebas dari ular, akhirnya Tiki berhenti sejenak di bawah pohon. Nafasnya tersengal-sengal. “Benar kan dugaanku, ular itu hanya menjebakku. Untung saja aku sigap dan cepat melarikan diri. Kalau tidak, mampus aku diterkam oleh ular itu. Aku harus semakin berhati-hati,” ucap Tiki dalam hati. Tiki lalu melanjutkan perjalanannya mencari makan. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan kelinci. “Hai, Kelinci! Kau mau ke mana?” tanya Tiki. “Aku mau ke pohon apel di sebelah sana. Buahnya tampaknya sudah matang dan berjatuhan. Aku ingin sekali memakannya,” ucap Kelinci. “Jangan ke sana dulu! Aku tadi dari sana dan bertemu seekor ular. Ia berpura-pura terjebak di bawah pohon dan dia hampir saja menerkamku. Untungnya aku berhasil kabur,” ujar Tiki menceritakan kejadian yang baru saja ia alami. “Benarkah? Ah, baiklah Tik, terima kasih sudah mengingatkanku. Kalau kau tak memberitahuku, mungkin aku sudah diterkam oleh ular yang jahat dan licik itu,” ucap Kelinci. “Sama-sama, Kelinci. Bagaimana kalau kita ke seberang sungai itu saja? Tampaknya, di sana juga ada banyak buah-buahan yang sudah matang. Kita cari makanan bersama-sama,” ujar Tiki. “Ide bagus! Yuk, kita segera mencari makan. Aku sudah sangat lapar,” ajak Kelinci. Tiki dan Kelinci pun mencari makan bersama-sama. Di seberang sungai itu, mereka berhasil mengumpulkan banyak sekali buah-buahan. Sneki Benar-Benar Butuh Bantuan Karena hari semakin gelap, Tiki dan Kelinci pun memutuskan tuk pulang ke rumah masing-masing. Mereka berpisah di jalan karena rumah mereka berlawanan arah. Dalam perjalanan pulang, Tiki bertemu lagi dengan Sneki. Kali ini, Sneki terjebak jaring pemburu. Ia teriak minta tolong. Akan tetapi, Tiki curiga ia menjebaknya lagi. “Hmm, setelah terjebak batang pohon. Kini kau mencoba menipuku dengan pura-pura terjebak jaring pemburu? Tenang saja, aku tak akan percaya tipu muslihatmu,” ujar Tiki. “Kali ini aku tak berbohong. Aku benar-benar terjebak jaring pemburu ini. Aku mohon, tolong diriku,” ucap Sneki. “Tidak mau! Kali ini aku tak akan tertipu!,” tegas Tiki. Ketika Tiki hendak pergi, Sneki pun berteriak, “Tolonglah aku! Aku kali ini tidak membohongi.” Tikus yang baik hati itu merasa iba, ia lalu berkata, “Apa kau sungguh-sungguh butuh bantuan dan tak sedang berbohong?” “Aku tak berbohong. Aku berjanji akan memenuhi segala permintaanmu jika kau mau menolongku,” ujar Sneki. “Benarkah? Kalau begitu, aku minta kamu tak menjebak atau mengganggu hewan-hewan yang hidup di hutan ini,” ucap Tiki. “Iya aku berjanji tidak akan mengganggu hewan-hewan di hutan ini. Maafkan aku karena telah menjebakmu,” ucap Sneki dengan sungguh-sungguh. Kemudian, Tiki membantu Sneki terlepas dari jaring pemburu dengan cara menggigit talinya. Setelah selesai, Sneki pun berulangkali mengucap terima kasih. “Terima kasih! Aku tidak akan melupakan kebaikanmu. Sesuai janjiku, aku akan mengabulkan keinginanku. Aku tak akan mengganggu siapa pun di hutan ini,” ucap Sneki. Lalu, Sneki pergi meninggalkan hutan itu. Akhirnya, hutan menjadi aman dan tentram. Baca juga Dongeng tentang Persahabatan Buaya dan Burung Penyanyi dan Ulasan Menariknya, Sebuah Pelajaran untuk Tidak Berkata Sembarangan Unsur Intrinsik Usai membaca cerita fabel Tikus dan Ular di atas, kamu mungkin penasaran dengan unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moral, berikut adalah ulasan singkatnya; 1. Tema Tema atau inti cerita Tikus dan Ular adalah tentang kebaikan hati seekor tikus. Karena kebaikannya, ia hampir saja diterkam oleh seekor ular. Beruntung, ia dapat melarikan diri. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada dua tokoh utama dalam cerita fabel ini, yaitu ular bernama Sneki dan tikus bernama Tiki. Tokoh protagonisnya adalah Tiki yang sifatnya baik hati. Ia dikenal suka menolong para hewan yang hidup di hutan belantara itu. Sementara Sneki alias si ular adalah tokoh antagonisnya. Ia menjebak Tiki dengan berpura-pura tertindih pohon. Padahal, ia hanya ingin menerkam dan menyantap hewan kecil itu. Ada satu tokoh pendukung yang turut mewarnai kisah ini. Ia adalah si kelinci. Ia hampir saja mendekati ular. Untung saja, Tiki melarangnya dan mereka pun mencari makan bersama. 3. Latar Cerita fabel ini menggunakan latar tempat di hutan yang sangat luas. Secara spesifik, cerita terjadi di bawah apel, semak-semak, dan suatu tempat di seberang sungai. 4. Alur Cerita Fabel Ular dan Tikus Alur cerita ini adalah maju. Cerita berawal dari seekor tikus yang sedang mencari makan. Ia lalu mendatangi pohon apel yang buahnya sudah matang. Saat asyik menyantap makanan, tiba-tiba saja ia mendengar suara minta tolong. Ia lalu mendekati sumber suara, yakni di semak-semak. Ia lalu mendapati seekor ular terjebak batang pohon tumbang. Awalnya, hewan kecil itu sempat curiga bahwa si ular hanya menjebaknya. Namun, ular bernama Sneki itu terus meyakinkan si tikus bahwa ia benar-benar butuh bantuan. Setelah si tikus hendak menolong, Sneki hampir saja menerkamnya. Ternyata, ia hanya menjebak si tikus bernama Tiki itu. Untungnya, Tiki berhasil melarikan diri dari Sneki. Setelah itu, ia bertemu dengan Kelinci. Mereka pun mencari makan bersama. Saat langit mulai senja, Tiki dan Kelinci pun kembali ke rumah masing-masing. Dalam perjalanan pulang, Tiki bertemu lagi dengan Sneki yang terperangkap jaring pemburu. Ia merengek-rengek minta tolong, tapi kali ini Tiki tak akan tertipu lagi. Pada akhirnya, Tiki mau membantu Sneki setelah ular itu berjanji akan memenuhi segala permintaannya. Sebelum menolong Sneki, Tiki meminta agar ular itu tak mengganggu lagi hewan-hewan di hutan ini. Lalu, Sneki menyetujui permintaan Tiki. Ia lalu menggigit jaring yang menjerat Sneki. Setelah berhasil bebas, Sneki minta maaf karena pernah menjebaknya. Ia lalu berterima kasih dan pergi meninggalkan hutan itu. 5. Pesan Moral Pesan moral atau amanat apakah yang bisa kamu petik dari cerita fabel Tikus dan Ular ini? Tentu saja ada beberapa pesan moral, salah satunya adalah jangan bersikap licik. Jika ingin mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan, berusahalah dengan jujur. Jangan malah berbuat sesuatu yang merugikan orang lain. Pesan berikutnya dapat kamu petik dari sifat si Tiki. Jadilah seperti si Tiki yang baik hati dan selalu menolong hewan-hewan yang membutuhkan pertolongan. Selain itu, dari Tiki, belajarlah untuk tak mudah percaya dengan orang asing. Karena, bisa saja ia adalah orang yang tak baik. Pesan berikutnya, setiap kejahatan pasti akan mendapatkan karma atau balasan. Seperti halnya Sneki yang kena batunya. Karena telah menipu hewan lain, pada akhirnya, ia terkena jebakan jaring pemburu. Terakhir, jadilah orang yang mudah memaafkan seperti Tiki. Meski tadinya dijebak dan ditipu Sneki, pada akhirnya, Tiki tetap menyelamatkan dan memaafkan Sneki. Selain unsur instrinsik, cerita dongeng ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Di antara unsur ekstrinsiknya adalah nilai ketuhanan, sosial, budaya, dan moral dari lingkungan di sekitar. Baca juga Legenda Rangkayo Hitam dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Raja yang Memperjuangkan Kesejahteraan Kerajaan Jambi Fakta Menarik Nah, sebelum mengakhiri artikel yang mengulik cerita tentang Ular dan Tikus ini, ada baiknya jika kamu membaca fakta menariknya. Seperti apakah faktanya? Berikut ulasan singkatnya; 1. Ada Versi Lain Cerita fabel Ular dan Tikus memilik banyak versi cerita. Kalau yang kami paparkan di atas merupakan adaptasi dari cerpen karangan Regita Pramesti. Ada pun cerita fabel Ular dan Tikus dengan versi lain, yakni karya Nurngaini Solihati. Dengan judul Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan, dongeng tersebut mengisahkan tentang persahabatan antara Ular dan Tikus yang hidup di gurun pasir tandus. Mengapa Ular dan Tikus dapat hidup bersama? Awalnya, mereka bermusuhan. Sebab, ular seringkali berkeinginan menerkam dan memangsa tikus. Hingga suatu hari, si tikus berkata pada ular, “Jika kau menerkam dan memakanku, maka kau akan sendirian hidup di hutan ini. Apakah kau mau hidup tanpa teman?” Mendengar ucapan itu, ular pun mengangguk tanda mengerti. Sejak saat itu, ular tak lagi menerkam tikus. Ia memilih tuk memakan buah-buahan. Alhasil, mereka pun bersahabat. 2. Diadaptasi Menjadi Animasi Cerita fabel Ular dan Tikus memang cukup laris di pasaran. Tak heran bila kisahnya kerap muncul di buku anak-anak. Selain itu, kisahnya juga diangkat menjadi video animasi. Beragam videonya bisa ditonton di Youtube. Kisahnya pun ada bermacam-macam. Ada yang kisahnya sama dengan yang ada di artikel ini, ada pula yang lainnya. Baca juga Cerita Rakyat Tambun Bungai dari Dayak, Kalimantan Tengah & Ulasan Menariknya, Kisah Kelahiran Pahlawan Pemberani Bagikan Cerita Fabel Ular dan Tikus Pada Teman-Temanmu Demikianlah artikel yang mengulik tentang cerita fabel Ular dan Tikus beserta ulasan lengkapnya. Apakah kamu suka dengan kisahnya? Kalau suka, jangan ragu tuk membagikan kisahnya kepada teman-temanmu. Apabila butuh kisah lainnya, langsung saja kepoin kanal Ruang Pena di situs Ada banyak kisah yang bisa kamu simak, seperti dongeng Melati yang Baik Hati, kisah Anak Emas Radin Jambat, legenda Hantuen dari Kalimantan, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.

Cahayabulan malam ini begitu indahnya. 3 Contoh Cerita Fabel Beserta Strukturnya Lengkap dengan Gambar 27 Oktober 2017 17 Mei 2017 Oleh Kang Otib Cerita Fabel Beserta Strukturnya Teks cerita fabel merupakan salah satu materi yang dipelajari pada mata pelajaran bahasa indonesia. Contoh Cerpen Singkat Beserta Strukturnya - Apa itu cerpen.

Membacakan dongeng menjadi pilihan stimulasi untuk anak yang dapat Mama itu, ada banyak hal yang bisa dipelajari anak melalui dongeng, mulai dari mengenal ragam tokoh beserta sifatnya, menambah kosakata dan bahasa baru, serta memetik pesan moral dari dongeng. Salah satu dongeng yang dapat diceritakan pada anak adalah, dongeng fabel atau dongeng tentang kehidupan binatang. Pada setiap fabel, ada berbagai kisah binatang dengan cerita yang menarik untuk diketahui dan dipelajari fabel yang bisa Mama pilih adalah, dongeng kucing dan anaknya, yang berasal dari Bengkulu. Berikut telah menyiapkan dongeng fabel anak Kucing dan anaknya, di bawah ini. Yuk bacakan untuk si Kecil!1. Hiduplah seekor induk kucing yang sangat menyayangi KitaPada zaman dahulu kala, hiduplah seekor induk kucing dengan anaknya. Induk kucing itu sangat menyayangi anaknya, setiap hari ia pergi berburu mencari makanan demi buah hatinya yang membuat anak kucing itu sangat dimanja oleh induknya. Namun, akibatnya anak kucing itu tumbuh menjadi anak yang suatu ketika, induk kucing jatuh sakit."Nak, sekarang aku sedang sakit sehingga tidak bisa mencari makanan untukmu. Mulai sekarang, engkau harus belajar mencari makanan sendiri." kata induk anak kucing yang telah terbiasa hidup malas, merasa induknya telah mengusirnya secara halus. Bahkan, anak kucing merasa induknya sudah tidak mencintainya lagi. “Oh jadi kau sudah tidak menyayangi aku lagi. Baiklah aku akan pergi” kata anak kucing pada kucing lalu pergi begitu saja meninggalkan induknya yang telah tua dan sakit-sakitan. Sepanjang perjalanan, anak kucing kebingungan, karena ia tak tahu mau pergi ke Anak kucing merasa diusir oleh induknya, karena sudah tak menyayanginya KitaSuatu ketika, ia mendongakkan kepalanya ke atas. Dia melihat sinar matahari dengan sinarnya yang menyilaukan. Dia berangan-angan kalau induknya adalah matahari, tentu hidupnya akan senang.“Wahai, matahari yang kuat maukah kamu mengambil aku sebagai anakmu?” tanya anak kucing kepada matahari.“Mengapa kamu ingin menjadi anakku hai anak kucing?” kata matahari yang balik bertanya karena merasa heran.“Engkau terlihat sungguh kuat. Aku ingin menjadi kuat seperti engkau” jawab anak kucing.“Hmm...mungkin kelihatannya saja seperti itu. Padahal, di dunia ini aku tak selalu kuat. Masih ada yang bisa mengalahkan aku” jawab matahari.“Siapakah itu?” tanya si anak kucing.“Awan. Awan sering menutupi wajahku sehingga tidak tampak olehmu” jawab Picks3. Awan mengatakan bahwa angin lah yang lebih kuat KitaMendengar jawaban matahari seperti, anak kucing berpikir, kalau begitu awan saja yang menjadi induknya. Dia pun kemudian mencari awan."Awan yang baik hati, maukah kau menjadi indukku?” tanya anak kucing.“Menjadi anakku? Mengapa engkau ingin menjadi anakku?” Tanya awan.“Kata Matahari kamu bisa lebih kuat dari dia!" jawab anak kucing.“Oh begitukah kata matahari? Ketahuilah masih ada yang bisa mengalahkan aku di Bumi. Dia adalah angin. Jika angin datang menyerang, maka tubuhku tercerai-berai. Aku diterbangkan ke sana-kemari hingga hancur lebur menjadi air.” jawab anak kucing diam saja mendengar keterangan awan. Lalu ia berlari ke arah angin yang bertiup kencang.“Hai angin, maukah kamu menjadi indukku? Agar Aku bisa bebas terbang kesana-kemari seperti engkau.” kata anak kucing."Dengar anak kucing, biarpun aku terlihat bebas terbang kesana-kemari, tapi jangan kamu kira aku selalu senang. Aku pun masih sering punya masalah karena masih ada yang lebih hebat dari pada aku. Ia adalah bukit," angin menjawab."Walaupun aku mampu bergerak bebas, namun jika di depanku ada bukit, aku tak bisa meneruskan perjalananku" kata angin Anak kucing segera berlari ke arah bukit dan bertanya KitaMendengar jawaban angin, si anak kucing segera berlari ke arah bukit. Dia pun bertanya kepada bukit.“Bukit yang tinggi, maukah kamu mengangkat aku sebagai anakmu?” kata anak kucing.“Apa yang kamu harapkan dariku?” Tanya bukit pada kucing.“Kamu gagah dan kuat. Aku ingin seperti engkau” jawab anak kucing.“Hidupku pun tak lepas dari masalah. Masih ada yang sering mengganggu ketenanganku.” kata bukit.“Benarkah ? Siapa dia?” tanya anak kucing.“Kerbau. Dia sering menanduk badanku hingga rusak dan rata dengan tanah” jawab tinggal diam, anak kucing segera berlari ke arah kerbau. Namun kali ini anak kucing sudah mulai kelelahan. 5. Anak kucing kemudian bertanya pada kerbau dan KitaSetelah bertanya kepada kerbau, ternyata kerbau itu menyatakan bahwa rotan yang mengikat itulah yang membuat hidupnya tak tenang. “Hidupku tidak tenang hai anak kucing. Engkau lihatlah rotan pengikat tubuhku ini, ia lebih hebat dariku.” kata si kerbau itu pada anak kucingLalu anak kucing berlari ke padang rumpun rotan. Namun menurut rotan, hidupnya pun tak senang, karena sering digigiti oleh serombongan tikus hingga badannya sakit semua. “Yang benar saja anak kucing, aku lemah! Badanku sering digigit oleh tikus-tikus. Mereka lebih hebat dariku” kata rotan pada jawaban rotan, anak kucing segera berlari ke arah lubang tikus. Di situ ada sebuah keluarga tikus. Anak kucing lalu mengutarakan maksudnya. “Wahai tikus perkasa maukah engkau mengangkatku menjadi anakmu?” kata anak kucing pada induk Induk tikus memberi tahu bahwa ada seekor kucing tua yang ditinggal oleh KitaTentu saja induk tikus merasa curiga, karena ada kucing ingin menjadi anak angkatnya, karena selama ini kucinglah yang menjadi pemangsa tikus. “Apa permintaanmu tidak keliru anak kucing?” tanya induk tikus penuh curiga.“Tidak. Aku sungguh-sungguh ingin menjadi anakmu. Menurut rotan engkau lebih perkasa.” kata si anak kucing.“Maksudmu perkasa bagaimana? Hidup kami sering ditimpa kemalangan. Di hutan ini ada binatang yang sering membunuh anak-anak kami menjadi santapannya.” jawab induk tikus.“Benarkah? Siapakah gerangan sang pemberani itu?” tanya anak kucing.“Di hutan ada seekor kucing tua yang sangat ditakuti anak-anakku. Ia selalu memangsa tikus-tikus di hutan. Namun, beberapa hari ini anak-anak kami berani bermain-main di luar karena kabarnya kucing si betina tua kini sakit-sakitan." kata induk mendengar induk tikus membicarakan seekor kucing yang kuat di hutan, anak kucing terdiam."Apalagi anak satu-satunya yang paling disayangi meninggalkan dia. Kucing tua itu tampak menderita sekali karena sakit keras, sementara anaknya justru pergi meninggalkan dia.” lanjut induk Anak kucing yang menyadari kesalahannya, akhirnya pulang menemui induknya dan KitaMendengar penjelasan induk tikus, anak kucing langsung terduduk lemas teringat akan sadar sekarang bahwa tindakannya meninggalkan induknya, adalah perbuatan yang keliru. Anak kucing kemudian meneteskan air matanya. Ia merasa rindu sekali kepada induknya karena telah bepergian mencari induk baru. Inilah yang juga membuat anak kucing merasa sangat berdosa kepada induknya. Tanpa berpikir panjang, si anak kucing segera pulang untuk menemui induknya dan memeluknya. Sejak saat itu dia tidak lagi menjadi kucing yang manja dan itulah dongeng fabel anak kucing dan anaknya. Dari kisah ini dapat mengajarkan pada anak untuk menghormati Mama dan Papanya. Karena setiap orangtua berusaha keras untuk membesarkan anak-anaknya, meskipun mereka sendiri sedang lemah dan tidak itu, cerita ini juga berpesan bahwa tanggung jawab yang diberikan oleh orangtua, bukan berarti bahwa mereka membenci anak-anaknya, namun ini untuk mengajarkan anaknya menjadi seseorang yang mandiri dan bermanfaat untuk diri sendiri dan orang jugaDongeng Fabel Anak Kancil, Kerbau dan BuayaDongeng Fabel Anak Kancil dan TikusDongeng Fabel Anak Kancil dan Gajah
. 422 389 214 241 150 82 93 106

cerita fabel kucing dan tikus beserta strukturnya