Untuk balok tepi yang terbuat dari kayu, maka jarak kolom yang dianjurkan tidak lebih dari 3 meter sehingga balok perlu disambung (lebih kuat tanpa sambungan). Ini berlaku, baik untuk kolom beton bertulang maupun kolom dari kayu. Lain ceritanya bila balok tepinya terbuat dari besi hollo dan material penutupnya tidak berat.
Dimana kolom praktis ini memiliki jarak dengan dinding sebesar kurang lebih tiga meter. Sedangkan untuk ukuran lebar maupun tinggi dari struktur sloof sendiri adalah lebih besar 15 atau 20 cm. Lalu struktur sloof jenis beton tak bertulang juga memiliki fungsi lain seperti area atau balok pengikat pondasi untuk tiang. Untuk Purlin. Ada sebagian gedung yang memakai purlin atau balok sebagai penutup atap. Nah dalam pembuatan purlin, saat ini banyak yang menggunakan bahan dari besi kanal c, dengan alasan mempunyai daya tahan kuat dan kokoh untuk menopang beban diatasnya. Pada pemakaian diatas, tentunya ukuran yang dipakai berbda-beda berdasarkan kekuatan bebannya. Sekarang, saatnya menghitung volume atap. Volume atap dapat dihitung dengan rumus sederhana: volume = luas × tinggi. Misalnya, jika luas atap Anda adalah 50 meter persegi dan tingginya 3 meter, maka volume atap Anda adalah 50 × 3 = 150 meter kubik. . 104 340 118 69 488 24 340 100